Widyaiswara BDK Palembang Punya Trik Hidupkan Suasana Kelas
  • BDK Palembang
  • 9 November 2022
  • 390x Dilihat
  • Berita

Widyaiswara BDK Palembang Punya Trik Hidupkan Suasana Kelas

Bandar Lampung, 09/11/2022. Masih dalam agenda Orientasi PPPK bagi Pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Angkatan IV dan V, seperti yang kita ketahui dalam proses pembelajaran tentunya akan efektif jika semua yang terlibat dapat melaksanakan fungsinya masing-masing dengan baik.

Dimulai dari kerjasama Widyaiswara, Panitia dan peserta. Dengan kerjasama yang baik maka tujuan dari pembelajaran tentunya akan terpenuhi. Dimulai dari panitia yang responsif memenuhi kebutuhan peserta dan widyaiswara, Widyaiswara yang mampu mengajar sesuai dengan ekspektasi peserta, dan tidak kalah penting adalah peserta pelatihan yang berperan aktif selama proses pembelajaran.

Dalam proses pembelajaran tentunya tidak semua peserta mengikuti dengan baik dan aktif, nah hal ini menjadi tugas widyaiswara dalam menghidupkan suasana kelas. BDK Palembang tentunya punya widyaiswara yang sudah ter’asah untuk menghadapi suasana seperti hal tersebut. 

Contohnya saja ketika proses pembelajaran Orientasi PPPK bagi Pegawai Kanwil Kemenag Provinsi Lampung Angkatan IV dan V.  Widyaiswara yang terlibat pada kesempatan ini adalah Abu Bakar, MM, Novirdiyanto, S.Ag., M.Pd.I., Aan Nopriandi, S.IP., M.Si., dan Husnawiyah, S.Pd.I., M.M. 

Diawali dari proses pemilihan ketua kelas saja dapat dibuat fun, dikonfirmasi dengan salah satu widyaiswara Abu Bakar dan Novirdiyanto menyampaikan “ Dalam pemilihan ketua kelas ditunjuk siapa saja yang hafal nama-nama anggota kelasnya. Setelah diminta maju kedepan teryata diperoleh satu orang peserta yang hafal 16 orang anggota kelasnya”.

Dari hal tersebut kita dapat mengambil hikmah, yaitu untuk memilih ketua kelas tentunya orang yang mengetahui siapa anggota yang akan dipimpinnya.

Dalam proses pembelajaran pun widyaiswara punya trik tersendiri dalam penyampaian materinya,  Menurut Aan Nopriandi dan Husnawiyah “Biasanya widyaiswara mengeluarkan icebreaking berupa games ataupun yel-yel.”

“Salah satu contoh icebreaking yang biasa dipraktekkan yaitu game berhitung 1...2..3… (Setiap hitungan kelipatan tiga di ganti yes atau dor), game perkenalan berirama, dan game Pesan Berantai.”Tambah mereka

Tujuan dari icebreaking tersebut adalah untuk mencairkan suasana dan membuat rileks peserta sehingga dapat kembali berkonsentrasi menerima materi. Selain itu dari icebreaking dapat dijadikan sarana untuk mencapai tujuan dari pembelajaran, misalnya saja kerjasama dan jiwa kepemimpinan.

Jadi tidak selalu harus tegang dan serius dalam menyampaikan materi pembelajaran bukan??….

Jika dengan cara santai dan menyenangkan dapat menyerap inti dari proses pembelajaran.

(SR)